Yang Mulia, Saya tidak pernah sentuh Daniel, tidak pernah buat apa2-apa yang sexual, sodomi atau lain-lain. Saya bersumpah demi Tuhan ini adalah kebenaran. Yang terjadi adalah bapaknya, Arkilaus, orang kasar, kras, psychopat yang benci Daniel, pukul atau anyaya dia hampir tiap minggu, minta uang ke saya (pinjam jutaan) hampir tiap hari, yang buat kasus palsu ini dengan tologan dari temannya "polisi intel" untuk dapat uang secara "damai" setelah aku berhenti ketemu dia sebab dia curi HPku, dan saya juga capek di minta uang selalu sama dia atau istrinya. Orang ini tahu saya sakit dan fikir saya akan takut dan bayar, bisa "kaya cepat". Lepas itu uang saya "hilang" di polisi, dan banyak tindakan tidak benar terjadi. Tidak di minta uang lagi, sudah di "amanin", dan di buat saya mirip orang yg iming-iming anak kecil. Sudah 8 tahun saya tingal di Bali, tidak pernah ajar siapa-siapa di rumahku, kerja sahaja buat aplikasi2, keluar untuk makan sahaja, tidak bisa bergerak banyak sebab osteoartritis yang parah, diabetes dan penyakit lain-lain. Yang Mulia, bagaimana bisa baru umur 66 tahun, mendadak mahu buat yang tidak senonok dengan anak kecil, lagi anak laki ? Daniel adalah anak baik-baik, dan walaupun anak umur ini sudah tahu mainan suami-istri, tidak mungkin dia cipta cerita aneh-aneh macam "angkat atas mesin cuci", dan lain-lain. Kita semua saksi di sidang Daniel siapa yang suruh dia omong apa. Kita juga saksi sihir Jaksa baru di sidang alhi visum... Daniel adalah korban juga, saya pernah cerita ke polisi dan psycholog, minta lidungi dia, tapi tidak ada orang yang peduli, yang manusiawi. Yang Mulia, tolong cari kebenaran dan kasih saya keadilan, bebaskan saya dari mimpi buruk ini. Saya ada berapa tahun sahaja untuk hidup sebab diabetes sudah mulai parah, saya mahu habisin kerja yang saya buat untuk universitas Indonesia, bukan mati di penjara untuk sesuatu yang saya tidak buat.